Sunday, September 28, 2014

Kenapa Menulis?

Saya menulis karena bagi saya menulis itu semacam terapi yang bisa bikin hidup nyaman setelahnya. Menulis bisa melonggarkan isi kepala yang kalau lagi banyak pikiran bakalan kaya awan mendung yang berat karena air hujan. Air hujannya harus ditumpahin biar jadi awan putih lagi. Pikiran yang membebani juga perlu ditumpahin, biar pikiran ga berat.

Bisa juga untuk mengabadikan cerita, momen, pikiran, kesan. Menulis itu semacam connecting the dots. Apa yang ditulis jadi dots-nya. Ketika saya menulis suatu hal, bisa saja saya sedang penasaran kenapa suatu hal terjadi dan akan kemana hal tersebut membawa saya. Pertanyaan-pertanyaan yang belum saya temui jawabannya. Saya harus mengumpulkan dots lainnya agar tau gambar yang dituju seperti apa. Tulisan ini pun awalnya hanya draft yang kalau saya baca isinya dua paragraf dan curhat colongan banget, terus setelah dipikir-pikir lagi ternyata tulisannya bisa dikembangin, lumayan bisa jadi kaya ini :D

Menulis juga ga perlu selalu di-post di blog, karena pasti akan ada hal-hal yang cuma bisa disimpan sendiri hehe. Menulis juga ga harus panjang-panjang, ga harus yang berat-berat. Menulis tentang kegiatan yang dilakukan seharian, hal-hal yang membuat kita bahagia & bersyukur akan hari itu, inspirasi yang ga sengaja ketemu juga bisa. Kan lumayan, kalau lagi bete bisa mengingat hal-hal menyenangkan yang pernah terjadi.  

Tentang inspirasi, inspirasi itu kalau ga ditulis, ya menguap. Makannya saya usahain buat mencatat dan dibuat list-nya. Kalau ditulis juga, jadi lebih mudah buat ngembanginnya (soalnya ga menghilang duluan). Terus juga, biasanya inspirasi terkait cita-cita datangnya dari orang lain yang udah sukses, jadi, saya bikin list-nya begini "inspirasi dari si X, alasannya blablablabla". Singkat aja, tapi bisa mengingatkan saya (kalau lagi hilang arah) kenapa saya harus yakin kalau cita-cita, keinginan saya masih bisa diraih. 


Kalau kalian, kenapa menulis?


Ditulis sambil menunggu postingan baru teman-teman saya :)

sumber: sarahreck.tumblr.com

Friday, September 26, 2014

Five Things Friday

1. Masih sedikit radang tenggorokan. Puncaknya hari Minggu kemarin. Rabu sore udah ga demam, tapi pusing. Kamisnya masih tiba-tiba pusing terus hidungnya ga enak, kaya mau flu. Ditambah lagi Bandung yang kalau malem lagi dingin-dinginnya. Jadinya, harus banyak minum air putih & tidur cepet. Sepertinya memang cuaca Bandung beberapa hari terakhir sedang kurang bersahabat, temen-temen saya juga banyak yang sakit

2. Ulang tahun mas Indra. Selamat ulang tahun ke-23. Traktir ade-adenya jangan lupa!

3. Lost Stars - Keira Knightley. Lagi suka dengerin lagu ini.



4. Ingin nonton Maze Runner karena yg main Dylan O'Brien (dan mumpung belum minggu UTS hihi), tapi belum kesampaian -_-

5. Tersadar kalau saya lemah motivasi (misalnya semangat di awal aja). Makannya saya harus punya target yang besar, yang orang-orang mungkin masih jarang kepikiran/ada yang tau. Dan yang namanya target besar ga bisa diusahain cuma dalam waktu setahun. The craziest dream.


Ok, sekian dari saya :)

Thursday, September 25, 2014

Quick Post: Today

Hari ini selesai kuliah jam 10. Lumayan pagi. Habis ngumpulin tugas langsung ke Gramed buat cari kamus, tapi ternyata kamus yang dicari ga ada. Yaudah, sekalian keliling liat buku-buku baru. Lumayan banyak dan menarik. Sayangnya, bulan ini udah abis jatah beli bukunya. Enak ternyata ke Gramed hari Kamis begini, sepi hehe.

Habis dari Gramed, langsung menuju Yogya di Riau Junction buat membeli beberapa keperluan. Bedanya sama Gramed, Yogya ini ramenya banget-banget. Karena banyak orang, saya jadi males lama-lama. Sebenernya saya seneng aja kalau harus belanja bulanan gini, apalagi kalau belanjanya sama ibu (biar bisa beli macem-macem hehe). Ternyata, barang yang saya cari ga semuanya ada, yaudah saya beli yang ada aja (baca: cemilan) :D Udah deh, sekitar jam 12 udah sampai lagi ke kosan dan untungnya dapet angkot yang ga suka ngetem. Panas banget siang-siang tuh, bikin pengen cepet sampai ke kosan biar adem~

*ini baru namanya postingan jurnal*

Wednesday, September 24, 2014

Der Geburtstag

Alles Gute zum Geburtstag, mas Indra!

Cita-cita: pembalap

Pembalap?

Arsitek
a.k.a jurusan yang saya pengen (dulu)

semoga berkah umurnya, lancar rezekinya, tercapai cita-citanya!
hadiah menyusul, tapi kalau traktiran ditransfer sekarang juga boleh~

Bis bald!
Bandung, vierundzwanzig September 2014.

*ceritanya lagi belajar bahasa jerman, tapi baru mulai :3

Tuesday, September 23, 2014

Ilmu, Usaha, & Kesuksesan

Terinspirasi dari tokoh-tokoh sukses yang saya baca biografinya, baik melalui buku maupun artikel di internet, ternyata mereka emang ga biasa hidupnya. "Ga biasa hidupnya" dalam artian mereka benar-benar memanfaatkan waktu mereka sama kegiatan-kegiatan yang produktif dan go the extra mile.

Tokoh pertama adalah Pak B.J. Habibie, presiden ke-tiga Republik Indonesia yang pinter banget (terbukti dari beliau bisa mewujudkan pembuatan pesawat oleh anak bangsa). Beliau mengatur waktunya sehari-hari seperti ini

Foto diambil dari buku Habibie: Tak Boleh Lelah dan Kalah!
Mau juga punya waktu berenang 2 jam sehari, tapi apa daya ._.

Tokoh yang ke-dua adalah Elon Musk. Saya baru baca biografinya kemarin setelah diberi tahu oleh teman saya. Elon Musk ini ternyata keren banget (menurut saya sih hehe), bahkan di beberapa artikel dia dianggap sebagai versi nyatanya Tony Stark (ada infografisnya disini). Elon Musk juga masuk ke dalam list "The 100 Most Influential People" majalah Time bulan April/Mei 2013 (yang ternyata saya beli dan masih disimpan di lemari, jadi baca lagi hehe). Tagline-nya "Elon Musk, Our escort to the future".

Elon Musk (jas putih) menjadi cameo di film Iron Man.
Sumber: www.wired.com

Istimewanya Elon Musk ini adalah masih muda (awal 40-an), brilliant & billionaire, dan perusahaannya ga main-main! Perusahaannya terdiri dari Tesla Motors, SpaceX, PayPal, & SolarCity. Kebayang ga sih harus ngurus segitu banyak perusahaan besar? 

Rahasia kesuksesan Elon Musk di usia yang terbilang muda? 
Beberapa artikel bilang kalau dia kerja 100 jam seminggu. Jadi ketika orang kebanyakan kerja 40 jam seminggu sementara si Elon Musk ini kerja 100 jam seminggu (ini bener-bener going the extra mile deh). Selain itu, ga mungkin dia ga punya otak cemerlang kalau ngeliat perusahaan-perusahaannya yang hi-tech tadi. Kecerdasannya ini ternyata udah persiapkan dari kecil salah satunya dengan banyak membaca. 

Dari kedua tokoh ini saya belajar beberapa hal kalau mau jadi orang sukses (yang super sukses)
  • Usahanya harus ekstra, harus manfaatin waktu buat hal-hal yang produktif (dan sesuai dengan tujuan/cita-cita), harus menempuh jalan-jalan ga biasa, the extra mile 
  • Persiapan harus dimulai sedini mungkin, makannya Elon Musk bisa sesukses itu dalam usia yang terbilang muda. Di Al-Quran pun sudah dijanjikan dan kita diperintahkan untuk bersegera memperoleh kemenangan
"Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya"
Al-Mu'minun : 61

  • Ilmu itu penting. Kedua tokoh di atas ga perlu ditanya lagi lah ya mengenai kecerdasan dan kegemaran membaca dari kecil. Kebiasaan membaca ini yang menurut saya masih kurang di masyarakat kita, padahal membaca itu bisa membaca apa pun, membaca orang juga boleh kalau bisa. Padahal kalau baca berita di gadget, ga sampe 5 menit pun bisa. Kenapa kita masih engga membaca padahal untuk melakukan sesuatu harus diawali dengan memiliki ilmu? (Pada surat Al-Alaq, surat diawali dengan perintah membaca 'Iqra' dan ayat terakhir adalah perintah bersujud, dimana sujud merupakan 'amal' atau perbuatan terpenting dari shalat)
Kisah lain juga tentang pentingnya ilmu, yaitu suatu ketika Nabi Sulaiman diberi pilihan tawaran oleh Allah: Ilmu, Harta, Tahta. Kemudian Nabi Sulaiman memilih Ilmu. Dengan pilihan itu juga, akhirnya Nabi Sulaiman mendapatkan harta dan tahta. 
Sekian dari saya, mohon maaf apabila ada salah dalam penulisan.
Semoga bermanfaat!


Monday, September 22, 2014

Parantos Dipesen


Foto ciwi-ciwi GBC (Gycen Bandung Ceria). Sekitar tahun 2012. Ketemu foto ini waktu lagi main ke kosannya Hime dan ada foto ini ditempel di lemari. Setelah 2 tahun baru sadar ada tulisan "Parantos dipesen" di foto ini dengan latar belakang ciwi-ciwi GBC. Duh -_-"

*Parantos dipesen = sudah dipesan. 
**just for fun ya, ciws~ :D

Sunday, September 21, 2014

Wishlist: Kitchen

Re-post dari blog lama. Suasana dapurnya keliatan hangat, terbuka, dan nyaman buat kumpul-kumpul.




Ada kolam renangnya jugaaa ><

sumber: archdaily


Saturday, September 20, 2014

Curhat ke Bapak

Cerita kali ini berawal dari mba Tyas (pacar kakak saya) yang akan berangkat ke Jepang untuk pertukaran pelajar. Sebagai pacar yang baik pastinya kakak saya pergi dong ke bandara untuk perpisahan. Bukan, saya bukan mau cerita tentang kisah perpisahan mereka di bandara, tapi tentang kejadian di rumah saya.

Ketika mas Indra masih di Bandara, bapak saya menelepon ibu yang ada di rumah
Bapak (B): (nada datar-serius) Bu, itu tadi mas Indra tadi curhat, mas Indra nangis darah karena ga ketemu Tyas, nanti kalau pulang jangan dimarahin ya bu
*iya, pake istilah "nangis darah"*

kenapa pesannya "Jangan dimarahin" ? karena beberapa hari sebelumnya kakak saya habis dimarahin sama Ibu karena beberapa hal sepele, sebut saja lupa matiin mesin mobil waktu mobilnya dipanasin (kan bahaya kalau bensinnya habis). Ibu saya yang mendengar cerita dari bapak pun menuruti pesan tadi, secara kasian gitu loh sama anaknya. 

Keesokan harinya ibu saya pun bertanya ke kakak saya
Ibu (I) : kemarin ga ketemu Tyas, mas?
Mas Indra (M) : ketemu kok, kemaren mas indra di bandara dari jam 6

Menyadari ada yang salah, ibu saya pun langsung telepon ke bapak. Dan setelah dikonfirmasi ternyata pas itu bapak saya cuma bercanda dong
I : Pak, katanya mas Indra ketemu sama mba Tyas
B : Emang, kemarin bapak cuma bercanda biar ibu ga marah-marah
I : bapak tuh ya! ibu tuh ga marah kalau ga ada alasannya! ... 
(dilanjutkan dengan ibu me-list kesalahan mas indra beberapa hari kebelakang)
 Waktu cerita ini, ibu saya komentar, "gitu tuh bapak sama kalau anaknya, saking sayangnya..." hehehe :D

Manusia Pagi

Di semester 5 ini saya mencoba untuk memperbaiki pola hidup, terutama tentang bangun pagi. Berhubung juga dari hari Senin sampai Kamis saya masuk selalu jam 7 pagi, jadi saya memang harus bisa bangun pagi kalau ga mau terlambat. Setelah menjalani beberapa minggu, saya merasa menjadi manusia pagi atau morning person lebih menyenangkan. Awalnya memang ga mudah, tapi kalau bangun lebih pagi tuh terasa lebih banyak manfaatnya. Karena bangun pagi, jadi bisa menikmati udara yang masih bersih, lebih segar, dan lebih banyak hal yang bisa dikerjain juga.

Selain itu, saya juga lebih suka kalau harus ngerjain apa-apa (yang perlu konsentrasi, misalnya kumpul-kumpul, nugas) pas masih terang (pagi-siang-sore). Alasannya karena kalau malam rasanya udah lelah, semangatnya udah berkurang, kalau pun bisa mungkin ga maksimal hehe. Belum lagi kalau malam udaranya dingin bikin makin ga bisa konsentrasi aja :p Bukan berarti kalau malam hari jadi ga produktif. Malam hari masih bisa diisi sama hal-hal ringan, misalnya baca buku, telepon rumah, dan semacamnya. Jadi, kalau malam menurut saya semacam pendinginan menuju istirahat (tidur) supaya energinya kekumpul lagi dan pas bangun pagi terasa segar.




Wednesday, September 17, 2014

Mata Najwa: Habibie Pulang Kampung



Hari ini saya menonton Mata Najwa episode Habibie Pulang Kampung. Saya nonton di youtube soalnya pas episode ini tayang di tv saya malah tertidur dari habis Isya -_- Best part dari episode ini menurut saya adalah waktu dibacain puisi dari Pak Habibie untuk Ibu Ainun
"... jadilah engkau bidadari surgaku, 
tunggu aku di baabul jannah 
kubawakan engkau setangkai bunga, cinta sejati"
Saya merasa kalau ini so sweet bangeeeet X)

Oke, sekian dulu quick post dari saya, masih banyak tugas yang harus dikerjakan lalala~

Wednesday, September 10, 2014

Analogi Kehidupan & Jalan Tol


"Hidup manusia di dunia bisa dianalogikan dengan mobil yang sedang melaju di jalan tol. Ada gerbang masuk, ada gerbang keluar. Gerbang keluar itu sebagai tujuan. Ga mungkin kan, masuk tol tapi ga bakal keluar dari tol (atau ada yang pernah coba?) Semua punya tujuan. 
Untuk sampai ke tujuan, tiap mobil kecepatannya bisa sama, bisa juga beda. Mungkin ada yang di awal pelan-pelan, kemudian melesat ketika mencapai pertengahan. Atau ada yang melesat di awal, lalu istirahat sebentar di tengah (analoginya: di jalan tol ada tempat istirahat) lalu baru mulai melaju lagi. Ada juga mobil yang melambat karena ada hambatan semisal mobilnya panas, ban bocor, dsb.  
Speed-nya beda-beda, tapi tetap ada tujuannya yang sudah ditentukan. " 
- Analogi jalan hidup dari Pak Away ketika di IC. 

Wednesday, September 3, 2014

Mau Jadi Apa?

Sudah hampir dua minggu saya berkuliah di semester 5. Kalau S1 itu bisa selesai dalam 4 tahun, berarti saya udah setengah jalan..
Sudah di semester 5 dan saya masih bertanya-tanya "Mau jadi apa? Mau ngapain dengan ilmu di program studi ini?" 

Barusan saya blogwalking ke blog teman-teman, salah satunya blognya Fitri, terus nemu kutipan ini di postingan berjudul "Ibu Rumah Tangga, PhD" 
"Anak saya suatu ketika pernah bertanya, 'Pa, aku boleh nggak jadi ibu rumah tangga?' 
Saya jawab, 'Boleh, Nak. Tapi kamu harus sekolah setinggi-tingginya.' 
Mengapa demikian? Istri saya, dia dosen dan sudah kuliah sampai S3. 
Kalau untuk mengajar orang lain saja  S3, logikanya, masa untuk mengajar anak sendiri tidak dengan kualitas pendidikan tinggi?

Logika saya masuk, tidak?"  
- Pak Arief Munandar, suatu ketika saat NLC2014

Makasih banget Fit buat kutipannya, jadi termotivasi lagi :D

Yah, meskipun saya masih bingung mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan tadi. Kadang juga muncul jawaban berupa keinginan-keinginan; pengen jadi profesi ini, pengen jadi itu, dsb. Intinya sih pengen jadi ahli atau expert di suatu bidang yang menarik (buat saya). Nah jadi, kalau saya belum nemu suatu profesi buat ngejawab pertanyaan saya, mungkin standard (minimal) jawaban saya akan sama dengan judul postingannya Fitri "Ibu Rumah Tangga, Ph.D." terus ditambah sama gelar hasil sertifikasi-sertifikasi gitu biar nama saya makin susah disebut. *peta hidup minta direvisi banget*

Sedikit cerita tentang kuliah semester 5 yang sedang saya jalani. Biasa aja sebenernya, kegiatan saya ga jauh beda dari semester lalu. Saya ambil 20 SKS, alasannya sederhana: saya ga gitu tertarik dengan kuliah lain dan buat matkul-matkul wajib tingkat 4, saya biarkan di tingkat 4. Alasan lainnya ya pengen menyeimbangkan hidup: kehidupan di kampus dan kehidupan yang saya mau, versi saya, hahaha muncul deh sifat "My Way"-nya orang-orang B. Kalau saya pribadi, saya ga merasa harus habisin sks cepet-cepet (InsyaAllah semua masih sesuai dengan timeline saya), yang penting saya senang dengan kegiatan belajar yang saya lakukan dan ga merasa terbebani hanya karena jadwal atau karena harus ikutan teman. Hal yang lebih menyenangkan dari semester ini adalah hari Jumat-nya libur jadi saya bisa me-time di hari itu hehe :D

Karena belajar itu menyenangkan,
Karena belajar itu ga cuma di kuliah~