Saturday, March 21, 2015

Hati-hati Aja Dik :p

Ada kebiasaan seperti ini di keluarga saya: kalau adik saya lagi di rumah pasti bakal banyak kejadian ramai. Contohnya sore ini, barusan ibu saya telepon dari rumah, lalu terjadi percakapan seperti ini

Ibu (I) : Lagi apa dik?
Saya (A) : Lagi nugas....
I: Itu kakak sama adeknya lagi pada apel..
A: Apel mulu, loh bukannya mba (pacar kakak, nama dirahasiakan karena belum mendapat persetujuan dari ybs) lagi ke Jogja ya?
I : Iya, udah balik lagi. Ini dibawain gudeg
A: Waaaa..... mauuuu...... (sambil guling-guling di kosan saking pengennya hiks)
I : Iya besok dibawain (yeay!)
A : Dik Ofa perasaan tiap hari udah main deh
I : Iyaa, yang pas hari Selasa makan sama keluarganya, yang ulang tahun kakak dari pacarnya-dik-Ofa, kalau hari ini yang ulang tahun adik dari pacarnya-dik-Ofa
A: -__-"
A: Jadi nanti kalau aku ulang tahun, dik Ofa mau bawa siapa aja ke Bandung?
A: Ini kok anak laki-lakinya lagi pada libur tapi ga ada yang di rumah -_-

Padahal hari Rabu, kalau ga salah, ibu bilang gini ke saya (habis cerita yang hari Selasa, adik makan sama keluarga pacarnya karena ulang tahun kakaknya pacar-adik-saya) "Iya tuh dek, masa udah makan sama keluarga segala, udah kaya apa aja. Lama-lama ibu nikahin." Baru selang tiga hari dan udah makan bareng keluarganya lagi. Hati-hati aja Dik :p

Yah, semoga adik saya ga baca postingan ini, kalau baca pun ya gapapa sih, risiko ditanggung sendiri :p

Sebenernya masih ada cerita yang lebih bikin ketawa lagi daripada ini, tapi kasian sama adik sayanya kalau sampai ditulis ahaha. Sebagai penutup, ini ada foto terbaru saya bersama kakak (yang kanan) & adik (yang kiri)

Blur karena dari foto yang difoto :)

Friday, March 20, 2015

Design Portfolio March 2015

Back to Blog..

source: http://www.quandigital.com/

Beberapa bulan terakhir rasanya saya malas sekali untuk buka media sosial (agar lebih mudah dipahami dengan bahasa yang banyak dipahami saat ini, saya menyamakan penggunaan istilah social media & social networking). Baik itu fb, atau twitter yang mudah diakses sekalipun. Kalau pun saya masih terlihat meng-update twitter, itu pun isinya link yang ingin saya simpan dengan cepat dengan menggunakan share button yang biasanya sudah tersedia di awal/akhir artikel. 

Saya malas membuka media sosial dalam artian tidak tertarik membaca konten yang ada di newsfeed atau timeline yang isinya mulai beragam dari yang penting sampai yang spam juga ada. Di media sosial semua orang bisa menulis dengan mudah. Bahkan mungkin karena kemudahan itu, menjadi mudah juga bagi pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang tidak dapat diandalkan (apa ya istilahnya? mengotori timeline? memangnya timeline punya siapa?). Intinya saya merasa makin kesini makin banyak hal yang ga pentingnya, sehingga saya pun membuka media sosial hanya untuk memakai layanan chatting atau komunikasi dengan teman.

Akhirnya, saya kembali lagi ke blog. Melihat blog list yang saya ikuti, blogwalking, untuk membaca cerita-cerita teman. Menurut saya, blogwalking ini lebih berkualitas untuk mengetahui kabar teman-teman. Kabarnya terasa lebih nyata dibandingkan foto-foto yang di-tag di media sosial, mungkin karena ditulis oleh orangnya langsung ya. Blog memiliki kesan lebih personal dibandingkan media sosial. Alasan lainnya karena (sejauh ini) ga ada yang spamming hehe. Mungkin karena menulis di blog tidak semudah menulis di media sosial yang tinggal ketik lalu enter

Untuk perbandingan, coba ambil contoh tumblr vs blog. Tumblr sangat mudah digunakan (karena memang itu tujuannya), sementara blog tidak semudah tumblr yang bisa langsung di-update dari mobile phone sekalipun. Tumblr memiliki fitur re-blog (atau harusnya re-tumblr?), sementara untuk blog jarang ada dan kalaupun ada, prosesnya tidak terlihat sesederhana apabila menggunakan tumblr. Dulu saya pernah pakai tumblr karena tampilannya yang lebih memanjakan mata dibandingkan blog, tapi hasilnya ternyata kurang bagus untuk menyimpan cerita-cerita saya karena pasti banyak hasil re-blog dari tumblr lain (karena re-blog jauh lebih mudah dari menulis sendiri, apalagi kalau ketemu tulisan yang 'ngena'). Kalau blog, karena tidak semudah menulis dengan tumblr atau media sosial lain, jadi ketika ingin menulis, benar-benar dipikirkan dulu apa yang mau ditulis. Kalau ga penting-penting amat, ga usah bersusah-susah buat nulis di blog :p

Dan ternyata saya nulis segini aja udah hampir sejam. Oke deh, sekian untuk tulisan kali ini. Terima kasih sudah membaca dan buat teman-teman yang masih aktif dengan blognya, sering-sering update ya (biar saya ada bacaan) hehe :D

Sumber: www.bitrebels.com

Saturday, March 14, 2015

Tugas Steganografi

Semester 6 ini saya mengikuti kelas Keamanan Informasi. Salah satu tugasnya adalah membuat steganografi. Tugas ini udah dikasih dari beberapa minggu yang lalu, tapi saya belum kepikiran mau buat yang kaya gimana. Baru hari ini dapet ide dan untungnya tugas ini baru dikumpulin minggu-minggu ini. Hal yang membuat saya excited ketika bikin steganografi ini adalah karena saya bisa bermain-main dengan warna :D

Ini steganografi yang saya buat:


Pesan rahasianya adalah "Beasiswa dibatalkan". Untuk cara bacanya silahkan dicari sendiri :D

Friday, March 6, 2015

43:67

Friends on that Day will be foes one to another except Al-Muttaqun (pious - see V.2:2). (Quran 43:67)

Para sahabat akrab, pada hari kemudian akan saling bermusuhan kecuali orang-orang yang bertaqwa. Karena orang bertaqwa memiliki pegangan hidup dan tolak ukur yang pasti, yang bersumber dari Allah yang Mahakekal.

dikutip dari buku Lentera Al-Quran - M. Quraish Shihab.

Thursday, March 5, 2015

Women, Work

Mulai dari minggu kemarin sampai sekarang saya lagi baca bukunya Sheryl Sandberg - Lean In. Awalnya karena teman saya, Arin, yang membuat posting tentang buku ini, kemudian saya baca karena penasaran, ingin tau seperti apa pemikiran seorang Sheryl Sandberg. Pembahasan di bukunya cukup ringan karena banyak cerita-cerita tentang pengalaman Sheryl sendiri, jadi berasa seperti otobiografi. Meskipun ringan, tapi tetap didukung dengan hasil-hasil studi yang dicantumkan di bagian referensi. Jadi, kalau mau baca lebih lengkap, bisa cari pembahasan studinya. 


Dari buku ini, banyak tulisan yang saya highlight (karena bacanya di e-book) sebagai ide atau pembahasan yang menarik. Karena cukup banyak yang di-highlight dan belum saya rapikan jadi satu tulisan, jadinya belum bisa saya posting kali ini hehe. Saya belum baca sampai habis (masih ada 3 bab lagi), tapi banyak pelajaran yang bisa diambil dari cerita-cerita di buku ini :3

Hari ini saya membaca artikel Female company president: "I'm sorry to all the mothers I worked with" dari web Fortune. Lalu menemukan beberapa poin yang menurut saya penting dan sifatnya general, ga cuma buat para wanita aja. Misalnya tentang menghargai pekerjaan dari hasilnya bukan dari lamanya waktu seseorang bekerja di kantor. 
There’s a saying that “if you want something done then ask a busy person to do it.” That’s exactly why I like working with mothers now.
Moms work hard to meet deadlines because they have a powerful motivation – they want to be sure they can make dinner, pick a child up from school, and yes, get to the gym for themselves.
By enabling women to work from home, women could be valued for their productivity and not time spent sitting in an office 
Tentang kerja dari rumah, ada artikel dari HBR yang berjudul "To Raise Productivity, Let More Employees Work from Home" dan tentang fleksibilitas kerja bisa dibaca di artikel "Let Employees Choose When, Where, and How to Work" 

Selamat membaca :D