Saya menulis karena bagi saya menulis itu semacam terapi yang bisa bikin hidup nyaman setelahnya. Menulis bisa melonggarkan isi kepala yang kalau lagi banyak pikiran bakalan kaya awan mendung yang berat karena air hujan. Air hujannya harus ditumpahin biar jadi awan putih lagi. Pikiran yang membebani juga perlu ditumpahin, biar pikiran ga berat.
Bisa juga untuk mengabadikan cerita, momen, pikiran, kesan. Menulis itu semacam connecting the dots. Apa yang ditulis jadi dots-nya. Ketika saya menulis suatu hal, bisa saja saya sedang penasaran kenapa suatu hal terjadi dan akan kemana hal tersebut membawa saya. Pertanyaan-pertanyaan yang belum saya temui jawabannya. Saya harus mengumpulkan dots lainnya agar tau gambar yang dituju seperti apa. Tulisan ini pun awalnya hanya draft yang kalau saya baca isinya dua paragraf dan curhat colongan banget, terus setelah dipikir-pikir lagi ternyata tulisannya bisa dikembangin, lumayan bisa jadi kaya ini :D
Menulis juga ga perlu selalu di-post di blog, karena pasti akan ada hal-hal yang cuma bisa disimpan sendiri hehe. Menulis juga ga harus panjang-panjang, ga harus yang berat-berat. Menulis tentang kegiatan yang dilakukan seharian, hal-hal yang membuat kita bahagia & bersyukur akan hari itu, inspirasi yang ga sengaja ketemu juga bisa. Kan lumayan, kalau lagi bete bisa mengingat hal-hal menyenangkan yang pernah terjadi.
Tentang inspirasi, inspirasi itu kalau ga ditulis, ya menguap. Makannya saya usahain buat mencatat dan dibuat list-nya. Kalau ditulis juga, jadi lebih mudah buat ngembanginnya (soalnya ga menghilang duluan). Terus juga, biasanya inspirasi terkait cita-cita datangnya dari orang lain yang udah sukses, jadi, saya bikin list-nya begini "inspirasi dari si X, alasannya blablablabla". Singkat aja, tapi bisa mengingatkan saya (kalau lagi hilang arah) kenapa saya harus yakin kalau cita-cita, keinginan saya masih bisa diraih.
Kalau kalian, kenapa menulis?
Ditulis sambil menunggu postingan baru teman-teman saya :)
sumber: sarahreck.tumblr.com |